*************************** Benih itu benih subur *************************** lewat ini mentari mata berlabuh aku masih engkar pada jendela malam meskipun telah lena kelopak kupu malam aku masih masih disini berteman pena dan daun kertas yang jua terkorban menanggung tafsir yang bukan mudah dahulu imbasan memori indah ku potret dalam lakaran kanvas dengan seni yang tersusun jua harmoni pada pandangan meneropong pada di segenap ruang esok aku cekal sebenarnya memanjat tembok cinta yang kukuh pada resam yang utuh pada resmi keliru itu hanya aku yang mengurainya simpul itu hanya aku yang melerainya kini mungkin bahagia itu adalah milikku walau jiwa tahu sepi akan jua bertandang tanpa surat undangan dan aku sudah mampu untuk tersenyum dengan hakikat untuk esok sudahnya benih itu adalah benih yang subur dan benih itu adalah aku dan pemiliknya dedikasi untuk ulang tahun ke - 21.... 15/11/200 1.48 pg
|