________________________________ Cahaya semalam ________________________________ Dalam cermin Lakumu kulihat Terpancar cahaya iman yang terang Aku masih terperangkap Didalam biasan kehidupan Yang terumbang Wajah ini kutatapi Makin berubah lantai muka Hakisan pengalaman yang Mencakar usia muda Dekad ini Aku masih mencari Roda roda keinsafan Bagi membawa aku Lari dari pergolakan jasad noda Atau biarlah Aku yang terbang tanpa sayap Ke pintu pengadilan Akhirat Syamputra 27/11/2001 *************************** Bunga Cinta Kembali Berbunga *************************** Dahulu aku pernah berkata Bunga cinta berdarah Dahulu jua aku bisa berucap Bunga hampa bernanah Dahulu adalah duri yang kurasakan Tajam didalam hati Dahulu jua kurasakan Ada pohon cinta yang Telah berbuah mekar Enak mataku memandang ranum Buah yang tergantung Jemariku lekas memetik buah cinta itu Lalu dikunyah tanpa berfikir Tentang isi keenakan mata memandang Selang aku menghayati santapan Aku sedar Buah itu adalah milik orang Dan tanah itu asalnya gersang Subur enggan bertandang Kerna dahulu aku bisa menyiram pohon itu Dan telah kunanti pembesarannya Hingga aku bisa menjamah buah pertama Dari pohon kasih itu Bila buah dikunyah Hancur isi dari kulit Menjadi daging Darah yang mengalir dalam tubuh Jua bisa mengaku akan keakraban Isi dan daging Bertahun tubuh itu Menjamah buah dari pohon kasih itu Nikmat yang dirasa Seolah rutin Yang membiarkan dia sebati Dalam kebiasaannya Setelah sekian lama Membenih dan menyiram pohon kasih Ada tika angin menyapa Lembut bila membelai Damai mengangkut hening perasaan Aku terasa seakan Dibuai mimpi indah namun siapa tahu... ribut hampir menelan nikmat alam tandus pohon itu kerna akarnya tidak sekuat kasih sayang seorang insan yang sejati syamputra 3/12/2001
|